Indonesia Kalahkan Bangladesh 2-0
Timnas Indonesia berhasil mengawali langkahnya dengan manis dalam turnamen Grand Royalle Challenge ’08. Ponaryo Astaman dkk menaklukkan Bangladesh dengan skor 2-0 lewat gol yang diciptakan oleh Firman Utina dan TA Mushafry. Kemenangan ini sekaligus memastikan satu tempat di semi final bagi Indonesia.
Sejak awal pertandingan, tim merah-putih memang lebih menguasai jalannya pertandingan. Keunggulan fisik tim lawan tidak menjadi halangan bagi anak asuhan Benny Dolo yang lebih baik secara teknis dalam mengembangkan permainan.
Hasilnya, Firman Utina berhasil membuat Indonesia unggul 1-0 saat pertandingan baru berjalan sepuluh menit. Gol tersebut berawal dari aksi Arif Suyono dalam menerobos pertahanan Bangladesh dan melepaskan tendangan ke arah gawang lawan. Sayang, tendangan Arif Suyono tersebut berhasil dimentahkan oleh kiper Bangladesh. Namun Firman Utina yang datang dari lini kedua berhasil memanfaatkan bola muntah tersebut menjadi sebuah gol lewat tendangan terarahnya.
Setelah gol pertama tersebut, peta pemainan tetap tidak berubah. Indonesia tetap memegang kendali pemainan. Beberapa kali peluang sempat tercipta melalui sundulan Charis Yulianto maupun tendangan bebas Ismed Sofyan. Meskipun akhirnya belum mampu kembali membobol gawang Bangladesh.
Pada saat pertandingan babak pertama akan berakhir, Indonesia berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 lewat gol yang diciptakan oleh pemain debutan, TA Mushafry. Striker asal klub Persiba Balikpapan tersebut membobol gawang Bangladesh melalui tendangan kaki kanannya memanfaatkan umpan silang dari Arif Suyono. Skor 2-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Indonesia lebih banyak memainkan tempo permainan. Meski begitu, bukan berarti tidak ada lagi serangan ke pertahanan lawan. Beberapa kali aksi Aliyudin dan Musafry membahayakan gawang Bangladesh. Sayang, dari beberapa peluang yang tercipta, tidak satupun yang berhasil dikonversikan menjadi sebuah gol.
Pelatih Benny Dolo melakukan tiga kali pergantian pemain pada babak kedua. Yang pertama adalah Fandy Mochtar menggantikan Muhammad Ilham yang tidak bermain dalam top formnya. Ini adalah untuk yang pertama kalinya bagi Fandy Mochtar bermain di posisi gelandang kiri saat bersama timnas senior. Biasanya Fandy lebih sering ditempatkan sebagai bek kiri/kanan.
Pergantian kedua dilakukan Benny Dolo dengan menarik TA Musafry untuk digantikan oleh Ellie Aiboy. Dan, gelandang debutan asal klub Sriwijaya FC, Wijay, menjadi pemain terakhir yang masuk ke lapangan, setelah menggantikan Ponaryo Astaman di menit ke-88. Skor pertandingan pun tetap 2-0 hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Usai pertandingan, pelatih Benny Dolo menyatakan puas atas hasil yang diraih anak asuhannya. Ia juga memuji penampilan striker TA Mushafry yang tampil trengginas sat melakoni debut internasional perdananya. Yang terpenting bagi Benny Dolo, anak asuhannya mampu menjaga ritme permainan saat bertemu Myanmar, Sabtu (15/11). (asp)
Skuad Indonesia
Kiper : Markus Harison
Belakang : Ismed Sofyan, M Robby, Charis Yulianto (c), Isnan Ali
Tengah : M Ilham (Fandy Mochtar), Firman Utina, Ponaryo Astaman (Wijay), Arif Suyono
Depan : TA Musafry (Ellie Aiboy), Aliyudin
Sejak awal pertandingan, tim merah-putih memang lebih menguasai jalannya pertandingan. Keunggulan fisik tim lawan tidak menjadi halangan bagi anak asuhan Benny Dolo yang lebih baik secara teknis dalam mengembangkan permainan.
Hasilnya, Firman Utina berhasil membuat Indonesia unggul 1-0 saat pertandingan baru berjalan sepuluh menit. Gol tersebut berawal dari aksi Arif Suyono dalam menerobos pertahanan Bangladesh dan melepaskan tendangan ke arah gawang lawan. Sayang, tendangan Arif Suyono tersebut berhasil dimentahkan oleh kiper Bangladesh. Namun Firman Utina yang datang dari lini kedua berhasil memanfaatkan bola muntah tersebut menjadi sebuah gol lewat tendangan terarahnya.
Setelah gol pertama tersebut, peta pemainan tetap tidak berubah. Indonesia tetap memegang kendali pemainan. Beberapa kali peluang sempat tercipta melalui sundulan Charis Yulianto maupun tendangan bebas Ismed Sofyan. Meskipun akhirnya belum mampu kembali membobol gawang Bangladesh.
Pada saat pertandingan babak pertama akan berakhir, Indonesia berhasil menggandakan kedudukan menjadi 2-0 lewat gol yang diciptakan oleh pemain debutan, TA Mushafry. Striker asal klub Persiba Balikpapan tersebut membobol gawang Bangladesh melalui tendangan kaki kanannya memanfaatkan umpan silang dari Arif Suyono. Skor 2-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Indonesia lebih banyak memainkan tempo permainan. Meski begitu, bukan berarti tidak ada lagi serangan ke pertahanan lawan. Beberapa kali aksi Aliyudin dan Musafry membahayakan gawang Bangladesh. Sayang, dari beberapa peluang yang tercipta, tidak satupun yang berhasil dikonversikan menjadi sebuah gol.
Pelatih Benny Dolo melakukan tiga kali pergantian pemain pada babak kedua. Yang pertama adalah Fandy Mochtar menggantikan Muhammad Ilham yang tidak bermain dalam top formnya. Ini adalah untuk yang pertama kalinya bagi Fandy Mochtar bermain di posisi gelandang kiri saat bersama timnas senior. Biasanya Fandy lebih sering ditempatkan sebagai bek kiri/kanan.
Pergantian kedua dilakukan Benny Dolo dengan menarik TA Musafry untuk digantikan oleh Ellie Aiboy. Dan, gelandang debutan asal klub Sriwijaya FC, Wijay, menjadi pemain terakhir yang masuk ke lapangan, setelah menggantikan Ponaryo Astaman di menit ke-88. Skor pertandingan pun tetap 2-0 hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Usai pertandingan, pelatih Benny Dolo menyatakan puas atas hasil yang diraih anak asuhannya. Ia juga memuji penampilan striker TA Mushafry yang tampil trengginas sat melakoni debut internasional perdananya. Yang terpenting bagi Benny Dolo, anak asuhannya mampu menjaga ritme permainan saat bertemu Myanmar, Sabtu (15/11). (asp)
Skuad Indonesia
Kiper : Markus Harison
Belakang : Ismed Sofyan, M Robby, Charis Yulianto (c), Isnan Ali
Tengah : M Ilham (Fandy Mochtar), Firman Utina, Ponaryo Astaman (Wijay), Arif Suyono
0 komentar:
Posting Komentar